Friday, August 24, 2018

Pedoman Teknis Budidaya Ikan Gurami

Pedoman Teknis Budidaya Ikan Gurami - Pedoman Teknis Budidaya Ikan Gurami antara lain sebagai berikut.

Pedoman Teknis Budidaya Ikan Gurami

 Berikut yakni beberapa hal yang terkait dengan Pedoman Teknis Budidaya Ikan Gurami

Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kolam
Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:
  • Kolam penyimpanan induk. Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
  • Kolam pemijahan. Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan yakni suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting. 
  • Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan. Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada ketika benih ikan berukuran 3-5 cm.
  • Kolam pembesaran. Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diharapkan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi. 
  • Kolam/tempat pemberokan. Merupakan tempat pencucian ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam yakni sebagai berikut: Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 ). Buatlah pematangnya dengan ukuran; bab atas lebarnya 0,5 m, bab bawahnya 1 m dan tingginya 1 m. Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, semoga gampang memasukkan dan mengeluarkan air. Cangkul tanah dasar kolam induk semoga gembur, kemudian diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut sehabis diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar jawaban bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibentuk miring ke arah pintu keluar air.Buatlah jalan masuk ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar jalan masuk itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm. Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk sangkar yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, semoga pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji semoga kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m. 

Peralatan
Alat-alat yang biasa dipakai dalam perjuangan pembenihan ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, ember banyak sekali ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang dipakai untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain yakni warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang kala untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu ahad keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi). 

Pembibitan
Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik yakni sebagai berikut:
  • Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
  • Bentuk tubuh normal (perbandingan panjang dan berat tubuh ideal).
  • Ukuran kepala relatif kecil
  • Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.
  • Gerakan normal dan lincah.
  • Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
  • Berumur antara 2-5 tahun.

Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina yakni sebagai berikut:
Betina
  • Dahi meninjol.
  • Dasar sirip dada terperinci gelap kehitaman.
  • Dagu putih kecoklatan.
  • Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
  • Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

Jantan
  • Dahi menonjol.
  • Dasar sirip dada terperinci keputihan.
  • Dagu kuning.
  • Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
  • Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

Pemeliharaan Induk
Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Beri masakan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi masakan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan suplemen berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.

Pembenihan
  • Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame yakni sebagai berikut:
  • Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
  • Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk sangkar takaran 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari. 
  • Tanami dasar kolam dengan tumbuhan ganggang buntut anjng
  • Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 ahad kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.
  • Untuk kolam seluas 100 meter persegi sanggup disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.

Pemeliharaan Bibit
Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan semenjak menetas sanggup dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan yakni melaksanakan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air. Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang sanggup diberikan selama pemeliharaan yakni rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan takaran 20-30% berat tubuh rata-rata. Makanan suplemen berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan. 

Pemeliharaan Pembesaran

Pemeliharaan pembesaran sanggup dilakukan secara polikultur maupun monokultur.

Polikultur
Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan alasannya yakni pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.

Monokultur
Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diharapkan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

Pemupukan
Pemupukan sanggup dilakukan dengan materi kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan masakan alami bagi binatang peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada ketika ini pupuk yang diberikan yakni pupuk sangkar sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan bertahap hingga mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan memakai pupuk buatan ibarat TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

Pemberian Pakan
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang sanggup diatur gizinya, namun di tempat yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan masakan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian masakan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi sanggup meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya sanggup dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun. 

Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. sehabis itu dilakukan pemupukan semoga mensugesti kesuburan kolam, sehingga jikalau benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.

Demikian Pedoman Teknis Budidaya Ikan Gurami, semoga bemanfaat.

 Artikel Lainnya:
 Teknik Cara Budidaya Ikan Gurame

No comments:

Post a Comment