Hama dan Penyakit Yang Menyerang Tanaman Melati - gangguan hama dan penyakit, prinsip pokok dan prioritas teknologi pengendalian hama/penyakit.
Hama dan Penyakit Yang Menyerang Tanaman Melati
- Pengendalian hayati dilakukan secara maksimal dengan memanfaatkan musuh-musuh alami hama (parasitoid, perdator, patogen) dengan cara:memasukan, memelihara, memperbanyak, melepaskan musuh alami
mengurangi penggunaan pestisida organik sintetik yang berspektrum lebar/menggunakan pestisida selektif.
Ekosistem pertanian dikelola dengan cara:
- penggunaan bibit sehat
- sanitasi kebun
- pemupukan berimbang
- pergiliran tumbuhan yang baik
- penggunaan tanama
Pestisida dipakai secara selektif menurut hasil pemantauan dan analisis ekosistem.
Hama Tanaman Melati
Ulat palpita (Palpita unionalis Hubn) :- Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae, Stadium hama yang merusak tumbuhan melati yakni larva (ulat).
- Pengendalian: dilakukan dengan cara memotong penggalan tumbuhan yang terjangkit berat dan menyemprotkan insektisida yang mangkus dan sangkil, contohnya Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 E/Curacron 500 EC .
Penggerek bunga (Hendecasis duplifascials) :
- Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae.
- Gejala: menyerang tumbuhan melati dengan cara menggerek/melubangi bunga sehingga gagal mekar. Kuntum bunga yang terjangkit menjadi rusak dan kadang kala terjadi bisul sekunder oleh cendawan hingga mengakibatkan bunga busuk.
- Pengendalian: disemprot dengan insektisida yang mangkus, contohnya Decis 2,5 EC, Cascade 50 EC/Lannate L .
Thips (Thrips sp) :
- Thrips termasuk ordo Thysanoptera dan famili Thripidae. Hama ini bersifat pemangsa segala jenis tumbuhan (polifag).
- Gejala: menyerang dengan cara mengisap cairan permukaan daun, terutama daun-daun muda (pucuk).
- Pengendalian: dilakukan dengan cara mengurangi ragam jenis tumbuhan inang di sekitar kebun melati dan menyemprotkan insektisida yang mangkus : Mesurol 50 WP, Pegasus 500 SC/Dicarzol 25 SP .
Sisik peudococcus (Psuedococcus longispinus) :
- Hama ini termasuk ordo Pseudococcidae dan famili Homoptera yang hidup secara berkelompok pada tangkai tunas dan permukaan daun penggalan bawah hingga mirip sisik berwarna abu-abu atau kekuning-kuningan.
- Gejala: menyerang tumbuhan dengan cara mengisap cairan sel tumbuhan dan mengeluarkan cairan madu.
- Pengendalian: dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, contohnya Bassa 500 EC/Nogos 50 EC.
Ulat nausinoe (Nausinoe geometralis) :
- Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae.
- Ciri: ngengat berwarna coklat dengan panjang tubuh rata-rata 12 mm dan panjang rentang sayap kurang lebih 24 mm berwarna coklat dan berbintik-bintik transparan.
- Gejala: menyerang daun tumbuhan melati identik (sama) dengan serangan ulat P. unionalis.
Hama Lain. :
- Hama lain yang sering ditemukan yakni kutu putih (Dialeurodes citri) dan kutu tempurung (scale insects). Bergerombol melekat pada cabang, ranting dan pucuk tumbuhan melati, menyerang dengan cara mengisap cairan sel, sehingga proses fotosintesis (metabolisme).
- Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, mirip Perfekthion 400 EC/Decis 2,5 EC.
Penyakit Tanaman Melati
Hawar daun :- Penyebab: cendawan (jamur) Rhizcotonia solani Kuhn.
- Gejala: menyerang daun yang letaknya akrab permukaan tanah.
Hawar benang (Thread Blight) :
- Penyebab: jamur Marasmiellus scandens (Mass).
- Gejala: menyerang penggalan cabang tumbuhan melati.
Hawar bunga (Flower Blight) :
- Penyebab: cendawan (jamur) Curvularia sp. Fusarium sp dan Phoma sp,.
- Gejala: bunga busuk, berwarna coklat muda dan kadang kala bunga berguguran.
Jamur upas :
- Penyebab: jamur Capnodium salmonicolor. Penyakit ini menyerang batang dan cabang tumbuhan melati yang berkayu.
- Gejala: terjadi pembusukan yang tertutup oleh lapisan jamur berwarna merah jambu pada penggalan tumbuhan terinfeksi apnodium sp. dan Meliola jasmini Hansf. et Stev. Gejala serangan capnodium yakni permukaan atas daun tertutup oleh kapang jelaga berwarna hitam merata.
Bercak daun :
- Penyebab: jamur Pestaloita sp.
- Gejala: bercak-bercak berwarna coklat hingga kehitam-hitaman pada daun.
Karat daun (Rust) :
- Penyebab: ganggang hijau benalu (Cephaleuros virescens Kunze).
- Gejala: pada permukaan daun yang terjangkit tampak bercak-bercak kemerah-merahaan dan berbulu. Penyakit ini umumnya menyerang daun-daun yang tua.
Antraknosa :
- Penyebab: jamur Colletotrichum gloesporoides.
- Gejala : terbentuk bintik-bintik kecil berwarna kehitam-hitaman. Bintik-bintik tersebut membesar dan memanjang berwarna merah jambu, terutama pada penggalan daun. Serangan berat sanggup mengakibatkan mati ujung (die back).
Penyakit lain :
- Busuk bunga oleh kuman Erwinia tumafucuens. Bintil akar oleh nematoda Meloidogyne incognito, penyebab abnormilitas perakaran tanaman. Virus kerdil penyebab terhambatnya pertumbuhan tumbuhan melati, belang-belang daun dan kadang kala seluruh ranting dan pucuk menjadi kaku.
Artikel Lainnya:
No comments:
Post a Comment