- Teknik Penyemaian Benih : Tancapkan tiap stek pada medium semai 10–15 cm/sepertiga dari panjang stek. Tutup permukaan wadah persemaian dengan lembar plastik bening (transparan) biar udara tetap lembab.
- Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
- Penyiapan kawasan semai:
- Siapkan tempat/wadah semai berupa pot berukuran besar/polybag, medium semai (campuran tanah, pasir steril/bersih).
- Periksa dasar wadah semai dan berilah lubang kecil untuk pembuangan air yang berlebihan.
- Isikan medium semai ke dalam wadah hingga cukup penuh/setebal 20–30 cm. Siram medium semai dengan air higienis hingga basah.
- Pemeliharaan bibit stek:
- Lakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali sehari.
- Usahakan bibit stek menerima sinar matahari pagi.
- Pindahkan tumbuhan bibit stek yang sudah berakar cukup kuat (umur 1–23 bulan) ke dalam polybag berisi medium tumbuh adonan tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).
- Pelihara bibit melati secara intensif (penyiraman, pemupukan dan penyemprotan pestisida takaran rendah) hingga bibit berumur 3 bulan.
Pengolahan Media Tanam
- Pembukaan Lahan
- Bersihkan lokasi untuk kebun melati dari rumput liar (gulma), pepohonan yang tidak berguna/batu-batuan biar gampang pengelolaan tanah.
- Olah tanah dengan cara di cangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur, kemudian biarkan kering angin selama 15 hari
- Pembentukan Bedengan : Membentuk bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antara bedeng 40–60 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
- Pengapuran : Tanah yang pH-nya masam sanggup diperbaiki melalui pengapuran, contohnya dengan kapur kalsit (CaCO3) dolomit {CaMg (CO3)2}, kapur bakar (Quick lime, CaO)/kapur hidrat (Slakked lime,{Ca(OH)2}. Fungsi/kegunaan pengapuran tanah masam yaitu untuk menaikan pH tanah, serta untuk menambah unsur-unsur Ca dan Mg.
- Pemupukan : Tebarkan pupuk sangkar di atas permukaan tanah, kemudian campurkan secara merata dengan lapisan tanah atas. Pupuk sangkar dimasukkan pada tiap lubang tanam sebanyak 1-3 kg. Dosis pupuk sangkar berkisar antara 10-30 ton/hektar. Lubang tanam dibentuk ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak antar lubang 100-150 cm. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada trend kemarau/1-2 bulan sebelum trend hujan.
Teknik Penanaman
- Penentuan Pola Tanam : Sebulan sebelum tanam, bibit melati diadaptasikan dulu disekitar kebun. Lahan kebun yang siap ditanami diberi pupuk dasar terdiri atas 3 gram TSP ditambah 2 gram KCI per tanaman. Bila tiap hektar lahan terdapat sekitar 60.000 lubang tanam (jarak tanam 1,0 m x 1,5 m), kebutuhan pupuk dasar terdiri atas 180 kg TSP dan 120 kg KCI. Bersama pertolongan pupuk dasar sanggup ditambahkan “pembenah dan pemantap tanah “ contohnya Agrovit, stratos/asam humus Gro-Mate
- Pembuatan Lubang Tanam : Bibit melati dalam polybag disiram medium tumbuh dan akar-akarnya. Tiap lubang tanam ditanami satu bibit melati. Tanah akrab pangkal batang bibit melati dipadatkan pelan-pelan biar akar-akarnya kontak pribadi dengan air tanah.
- Cara Penanaman : Jarak tanam sanggup bervariasi, tergantung pada bentuk kultur budidaya, kesuburan tanah dan jenis melati yang ditanam, bentuk kultur perkebunan jarak tanam umumnya yaitu 1 x 1,5 m, sedang variasi lainnya yaitu 40 x 40 cm, 40 x 25 cm dan 100 x 40 cm.
Pemeliharaan Tanaman
- Penjarangan dan Penyulaman. : Cara penyulaman yaitu dengan mengganti tumbuhan yang mati/tumbuhan absurd dengan bibit yang baru. Teknik penyulaman prinsipnya sama dengan tata laksana penanaman, hanya saja dilakukan pada lokasi/blok/lubang tanam yang bibitnya perlu diganti. Periode penyulaman sebaiknya tidak lebih dari satu bulan sesudah tanam. Penyulaman seawal mungkin bertujuan biar tidak menyulitkan pemeliharaan tanam berikutnya dan pertumbuhan tanam menjadi seragam. Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari, ketika sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas.
- Penyiangan : Pada umur satu bulan sesudah tanam, kebun melati sering ditumbuhi rumput-rumput liar (gulma). Rumput liar ini menjadi pesaing tumbuhan melati dalam pemenuhan kebutuhan sinar matahari, air dan unsur hara.
- Pemupukan : Pemupukan tumbuhan melati dilakukan tiap tiga bulan sekali. Jenis dan takaran pupuk yang dipakai terdiri atas Urea 300-700 kg, STP 300-500 kg dan KCI 100-300 kg/ha/tahun. Pemberian pupuk sanggup dilakukan dengan cara disebar merata dalam parit di antara barisan tumbuhan / sekeliling tajuk tumbuhan sedalam 10-15 cm, kemudian ditutup dengan tanah. Pemupukan sanggup pula dengan cara memasukan pupuk ke dalam lubang tugal di sekeliling tajuk tumbuhan melati. Waktu pemupukan yaitu sebelum melaksanakan pemangkasan, ketika berbunga, sesuai panen bunga dan pada ketika pertumbuhan kurang prima. Pemberian pupuk sanggup meningkatkan produksi melati, terutama jenis pupuk yang kaya unsur fosfor (P), ibarat Gandasil B (6-20-30)/Hyponex biru (10-40-15) dan waktu penyemprotan pupuk daun dilakukan pada pagi hari (Pukul 09.00) atau sore hari (pukul 15.30-16.30) atau ketika matahari tidak terik menyengat.
- Pengairan dan Penyiraman : Pada fase awal pertumbuhan, tumbuhan melati membutuhkan ketersediaan air yang memadai. Pengairan perlu secara kontinyu tiap hari hingga tumbuhan berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan yaitu dengan disiram iar higienis tiap tanam hingga tanah di sekitar perakaran cukup basah.
- Waktu Penyemprotan Pestisida : Zat perangsang/zat pengatur Tumbuh (ZPT) sanggup dipakai untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga, zat perangsang bunga yang besar lengan berkuasa baik terhadap pembungaan melati yaitu Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memperlihatkan hasil bunga yang paling tinggi, yakni 1,45 kg/ tanaman. Cara pemberiannya: zat perangsang bunga disemprotkan pada seluruh belahan tanaman, terutama belahan ujung dan tunas-tunas pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000 ppm untuk Cycocel atau 500-1.500 ppm kalau dipakai Ethrel.
- Lain-lain : Tanaman melati umumnya tumbuh menjalar, kecuali pada beberapa jenis melati, ibarat varietas Grand Duke of tuscany yang tipe pertumbuhannya tegak. Tinggi pemangkasan amat tergantung pada jenis melati, jenis melati putih (J.sambac) sanggup di pangkas pada ketinggian 75 cm dari permukaan tanah, sedangkan jenis melati Spnish Jasmine (J. officinale var. grandiflorum) setinggi 90 cm dari permukaan tanah.
Artikel lainnya:
No comments:
Post a Comment